Selamat Datang di Blog Linna Andriany, semoga segala tulisan yang saya poskan dapat bermanfaat... Terimakasih atas kunjungannya :D.
RSS

Hallo...Assalamualaikum..

Hallo...Assalamualaikum..

Friday, January 10, 2014

Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

Kreativitas anak akan berkembang jika orangtua selalu bersikap demokratis, yaitu: mau mendengarkan omongan anak, menghargai pendapat anak dan mendorong anak untuk berani mengungkapkannya. Jangan memotong pembicaraan anak ketika ia ingin mengungkapkan pikirannya. Jangan memaksakan pada anak bahwa pendapat orangtua paling benar, atau melecehkan pendapat anak.

Orangtua harus mendorong anak untuk berani mencoba mengemukakan pendapat, gagasan, melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri (asalkan tidak membahayakan atau merugikan orang lain atau diri sendiri).

Jangan mengancam atau menghukum anak kalau pendapat atau perbuatannya dianggap salah oleh orangtua. Anak tidaklah salah, mereka umumnya belum tahu (dalam tahap belajar). Oleh karena itu, tanyakan mengapa mereka berpendapat atau berbuat demikian, beri kesempatan untuk mengemukakan alasan-alasan.

Berikanlah contoh-contoh, ajaklah berpikir, jangan didikte atau dipaksa, biarkan mereka yang memperbaiki dengan caranya sendiri. Dengan demikian tidak mematikan keberanian mereka untuk mengemukakan pikiran, gagasan, pendapat atau melakukan sesuatu. Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian anak dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting pengembangan kreativitas anak.

Keluarga harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling kita, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua harus menjawab dengan cara menyediakan sarana yang semakin merangsang anak berpikir lebih dalam, misalnya dengan memberikan gambar-gambar atau buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa ingin tahu anak, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.

Orangtua harus memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan khayalan, merenung, berpikir dan mewujudkan gagasan anak dengan cara masing-masing. Biarkan mereka bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau membuat warna-warna dengan cara yang tidak lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat, langit berwarna merah dan daun berwarna biru. Jangan banyak melarang, mendikte, mencela, mengecam atau membatasi anak. Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan, penghargaan atau pujian untuk mencoba suatu gagasan, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.

Semua hal-hal tersebut akan merangsang perkembangan fungsi otak kanan yang penting untuk kreativitas anak yaitu: berpikir divergen (meluas), intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas dan simultan.

Sumber: Booklet “Smart Parents Smart Kids” Kiat Cerdas Menjadi Orangtua Cerdas untuk Membentuk Anak Cerdas

Bangkitkan Kreativitas Anak dengan Bermain

Kak Seto, seorang pakar perkembangan anak tak pernah lelah untuk memperingatkan para orangtua di Indonesia  bahwa bermain merupakan sebuah aktivitas yang berperan besar dalam perkembangan kreativitas anak, yang kelak akan berguna bagi kehidupannya saat menjadi manusia dewasa.

Seorang anak memiliki kualitas dan kapasitas yang berbeda dengan manusia dewasa. Dalam kualitas dan kapasitasnya tersebut bermain merupakan satu aktivitas yang sangat disukai oleh anak dan bisa menjadi sarana bagi mereka untuk belajar. Oleh sebab itu para orangtua harus dapat memberikan pelajaran dengan cara-cara bermain yang menyenangkan. Namun dalam menjalani aktivitas belajar sambil bermain tersebut orangtua juga harus memperhatikan pertumbuhan anak mereka, baik perkembangan fisik maupun psikologisnya. Oleh sebab itu pilihlah permainan yang sesuai dengan pertumbuhan tersebut.

Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bermain bersama anak, yaitu:
1.Usahakan untuk senantiasa menciptakan suasana bermain yang menyenangkan bagi anak.
2.Biarkan anak bermain berdasarkan motivasi internal, yaitu yang berasal dari dalam diri sang anak itu sendiri.
3.Jangan gunakan paksaan dalam bermain, biarkan anak bermain secara sukarela.
4.Biarkan anak bermain menggunakan imajinasi, di mana anak dapat mengembangkan daya khayalnya secara luas tanpa batas.
5.Pastikan anak-anak terlibat secara aktif dalam setiap permainan yang diikutinya.

Jika hal-hal tersebut terpenuhi maka, bermain bisa menjadi kegiatan yang secara maksimal dapat merangsang perkembangan kreatvitias anak. Tapi apakah sebenarnya kreativitas itu? Dan bagaimana kreativitas itu dapat terbentuk? Kreativitas adalah kemampuan anak dalam menciptakan ide-ide baru. Dan setiap anak pada dasarnya kreatif, namun seringkali tingkat kreativitas semakin menurun seiring dengan berjalannya waktu karena tekanan yang dialami pada saat mereka mulai memasuki lembaga pendidikan yang kurang dapat menghargai kreativitas alamiah mereka. Padahal kreativitas sangatlah penting bagi masa depan anak, karena dengan kreativitas seorang anak akan lebih mudah memecahkan masalah dengan fleksibilitas yang tinggi. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi penurunan kreativitas, latihlah anak untuk berpikir divergen, yaitu mencari pemecahan masalah dengan berbagai alternatif. Lalu usahakan untuk selalu menghargai setiap pendapatnya, kalau pun pendapatnya tidak sepenuhnya benar, biarkan ia mengungkapkannya terlebih dahulu baru kemudian berikan penjelasan logis mengapa pendapatnya Anda anggap kurang tepat. Dukungan seperti itu akan membuat anak tak takut untuk berpikir kreatif karena merasa dihargai.

Selain melalui proses bermain, anak-anak juga belajar banyak dari meniru. Semua hal yang dilihat di sekitarnya akan dimasukkan ke dalam memorinya untuk kemudian dilakukan ketika ia menemui keadaan yang sama. Oleh sebab itu merupakan hal yang penting untuk memperhatikan perilaku diri sebagai orangtua sekaligus selalu siap memberikan penjelasan yang tepat tentang perilaku orang-orang di sekitarnya agar ia tak meniru perbuatan yang keliru.

http://www.ibudanbalita.com/pojokcerdas/bangkitkan-kreativitas-anak-dengan-bermain

Tuesday, January 7, 2014

6 Jenis Pertengkaran dengan Pacar yang bisa Bikin Putus

Vemale.com - Cinta itu ketika dua hati berjalan senada seirama. Dan ada kalanya ada gesekan karena kita terlahir menjadi dua insan yang berbeda. Namun apabila mampu mengatasinya, kita akan membangun hubungan cinta yang sangat tangguh.
Namun ada kalanya memang pertengkaran terjadi begitu hebatnya. Namun hati-hati, Ladies. Ada beberapa jenis pertengkaran yang bisa membahayakan hubungan cinta Anda dan pasangan. Terutama dalam beberapa hal ini.
Pertengkaran Karena Uang
Jangankan yang pacaran, yang berteman atau bersaudara aja bisa bubrah kalau sudah urusan uang. Untuk masalah uang, Semua orang punya pandangan yang berbeda tentang uang,. Coba pahami sudut pandangnya dan begitupula sebaliknya. Anda tahu bahwa hubungan cinta Anda jauh lebih berharga daripada uang yang Anda perdebatkan.
Pertengkaran Karena Orang Tua
Ini juga merupakan masalah pelik. Kalau tak bisa menerima orang tua kita masing-masing, bagaimana saat menjadi menantu nanti? Pada dasarnya mereka juga orang tua yang melindungi anak-anaknya dan itu wajar. Hanya butuh usaha dan waktu untuk membuktikan bahwa kita dan orang tua masing-masing bisa saling mempercayai.
Pertengkaran Karena Cemburu
Cemburu itu wajar. Namun cemburu yang tak bisa dimaklumi adalah cemburu berlebihan dan terus menerus. Saat Anda saling mencintai, tak semua hal hanya berisi Anda dan dia. Butuh rasa percaya dan pengertian bahwa kita juga perlu saling bersosialisasi dengan orang lain.
Pertengkaran Yang Tak Perlu
Tak bisa dipungkiri bahwa pertengkaran jenis ini ada lho. Tiba-tiba ngambek dan saling diam. Akhirnya bikin pertengkaran dan rasa tak nyaman. Well, semoga yang satu ini tak menjadi kebiasaan Anda karena meski sederhana, efeknya cukup bahaya bagi hubungan cinta Anda.
Pertengkaran Karena Kebiasaan Buruk
Semua orang punya kebiasaan buruk dan biasanya kita ingin saling memahami. Namun bukan berarti dengan dipahami, kita tak berusaha untuk berubah. Semua orang sebaiknya menjadi diri yang lebih baik bila memang mencintai pasangannya.
Pertengkaran Karena Ingin Menikah
Maksudnya ingin menikah, eh sayangnya pandangan Anda dan dia tentang hal ini berbeda. Memang riskan ketika Anda dan dia tak sejalan dalam visi masa depan. Namun mengulur waktu pacaran pun kurang baik dan menikah saat Anda belum siap pun beresiko tinggi. Dinginkan kepala dan bicarakan mau dibawa ke mana hubungan Anda dan dia sesuai kondisi satu sama lain.

Sunday, January 5, 2014

Alat Bantu Jalan untuk Si Kecil, perlukah?

http://www.ibudanbalita.com/pojokcerdas/perlukah-alat-bantu-berjalan-untuk-si-kecil




Siapa yang tidak bahagia melihat langkah pertama si Kecil? Saat si Kecil sudah dapat berdiri tegak, ia pun membutuhkan bantuan agar dapat duduk kembali. Bila ia gagal melakukannya, Ibu tidak perlu hanya mengangkatnya dan mendudukannya kembali. Lebih baik tunjukkan bagaimana si Kecil menekuk lututnya, sehingga ia dapat duduk, dan biarkan ia mencobanya beberapa kali.
Ibu dapat mengajak si Kecil berjalan dengan berdiri atau berlutut di hadapannya sambil memegang kedua tangan mungilnya dan berjalan kearah Ibu. Mungkin Ibu berpikir untuk membantunya berjalan dengan membelikan alat bantu agar si Kecil menjadi lancar berjalan, yaitu dengan baby walker. Namun, baby walker ini dapat membuat si Kecil terlalu mudah berkeliling mengitari ruangan dan malah dapat menyebabkan otot-otot kaki bagian atas kurang berkembang sempurna. Para pakar pun tidak menganjurkan menggunakan baby walker.
Beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang menggunakan baby walker dapat berjalan satu bulan lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang tidak menggunakan alat tersebut. Di sisi lain, baby walker tidak hanya membuat si Kecil lebih mudah bereksplorasi saat secara fisik mereka belum siap untuk melakukannya, namun dapat menimbulkan pola gerakan yang tidak biasa dan memperlambat kontrol otot.
Si Kecil belajar berjalan dengan cara melihat dan memahami bagaimana kaki dan telapak kakinya bergerak. Jika baby walker memiliki tray (semacam baki) di hadapannya, ia tidak dapat melihat tubuh bagian bawahnya bergerak dan tidak memahami perkembangan motoriknya.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan tidak menggunakan alat tersebut karena malah dapat membuat anak tidak belajar berjalan sendiri, selain juga membahayakan karena sering terjadi kecelakaan saat mereka terbentur sesuatu, atau bahkan terjatuh dari tangga. Baby walker juga dapat memberi ‘kesan’ palsu bahwa si Kecil sudah mahir bergerak berjalan ke sana kemari dan dapat mengendalikan aksinya tersebut. Kadang saat si Kecil sudah anteng dengan baby walker-nya, orang tua pun lengah tidak memperhatikannya dengan baik.
Ajaklah si Kecil berjalan dengan memakai sepatu pada saat berjalan di permukaan yang halus, dingin, kasar, atau kadang dengan bertelanjang kaki. Hal ini dapat membantu memperbaiki atau meningkatkan keseimbangan dan koordinasinya. Namun ingat, Ibu sebaiknya tetap waspada.
Perkembangan keterampilan–misalnya berjalan–setiap bayi muncul secara berbeda, kadang ada yang lebih cepat atau kadang lebih lambat. Selama si Kecil selalu belajar hal-hal yang baru, Ibu tidak perlu khawatir. Tetap berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah bijak yang Ibu bisa lakukan agar tumbuh kembangnya menjadi optimal.