Selamat Datang di Blog Linna Andriany, semoga segala tulisan yang saya poskan dapat bermanfaat... Terimakasih atas kunjungannya :D.
RSS

Hallo...Assalamualaikum..

Hallo...Assalamualaikum..

Monday, May 30, 2011

Pembelajaran Drama dalam Bahasa Inggris di SD


 Pengertian Drama


Drama yang merupakan salah satu karya sastra memiliki beberapa pengertian, diantaranya sebagai berikut :
1        Kalau Anda membuka kamus Webster’s New World Dictionary (1989) Anda akan menjumpai entri atau lena “drama” (hlm. 413) dan theater or theatre (hlm. 1386). Drama diartikan sebagai “a literary composition that tell a story, usually of human conflict, by means of dialogue and action, to be performed by actors”. Atau dapat diartikan sebagai “suatu karangan yang mengisahkan suatu cerita yang mengandung konflik yang disajikan dalam bentuk dialog dan laga, dan dipertunjukkan oleh para aktor di atas pentas”, sedangkan kata “theater” diartikan sebagai ‘a place where plays, operas, films, etc. are presented”, atau diartikan sebagai “suatu tempat di mana lakon-lakon, opera-opera, film-film, dsb. dipertunjukkan”.
2        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yang menyedihkan.
3        Dalam sejarahnya (Barranger, 1994) kata drama dan teater memiliki arti yang berbeda. Drama berasal dari bahasa Yunani ”dran” yang berarti ”to do” atau ”to act” (berbuat). Kata teater juga berasal dari Yunani ”theatron” yang berarti ”a place for seeing” (tempat untuk menonton), dengan demikian kata teater mengacu pada suatu tempat di mana aktor-aktor mementaskan lakon. Dengan kata lain, secara lebih mudah, kata drama diartikan sebagai lakon yang dipertunjukkan oleh para aktor di atas pentas, sedangkan teater diartikan  sebagai tempat lakon itu dipentaskan. Dengan demikian, seyogyanya kita bukan mengajak ’bermain teater’ tetapi ’bermain drama’, dan bukan ’menonton teater’ tetapi ’menonton drama di teater’.
4        Pengertian lain, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh penonton.

      Istilah Yang Memiliki Kedekatan Makna dengan Drama

               Ada sejumlah istilah yang memiliki kedekatan makna dengan drama, yaitu :
1        Sandiwara, istilah ini diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa ”sandhi” yang berarti ”rahasia”, dan ”warah” yang berarti ”pengajaran”. Oleh Ki Hajar Dewantara, istilah sandiwara diartikan sebagai pengajaran yang dilakukan dengan perlambang, secara tidak langsung.
2        Lakon, istilah ini memiliki beberapa kemungkinan arti, yaitu:
1.      Cerita yang dimainkan dalam drama, wayang, atau film.
2.      Karangan yang berupa cerita sandiwara.
3.      Perbuatan, kejadian, peristiwa.
3        Tonil, istilah ini berasal dari bahasa Belanda yaitu ”toneel”, yang artinya ”pertunjukan”. Istilah ini populer pada masa penjajahan Belanda.
4        Teater, istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu ”theatron”, yang arti sebenarnya adalah ”dengan takjub memandang dan melihat”.
5        Pentas, pengertian sebenarnya adalah lantai yang agak tinggi, panggung, tempat pertunjukan, podium, mimbar, tribun.
6        Sendratari, kepanjangan akronim ini adalah seni drama dan tari, artinya pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu cerita dengan tanpa menggunakan percakapan.
7        Opera., artinya drama musik, drama yang menonjolkan nyanyian dan musik.
8        Operet, artinya opera kecil, singkat, dan pendek.
9        Tablo, yaitu drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.
  
  Bentuk-Bentuk Drama

Drama sendiri memiliki beberapa bentuk yang dilihat dari beberapa aspek, diantaranya :
1        Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibedakan menjadi dua:
1.      Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
2.      Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
2        Berdasarkan sajian isinya, drama dibedakan menjadi tiga:
1.      Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan.
2.      Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
3.      Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
3        Berdasarkan kuantitas cakapannya, drama dibedakan menjadi tiga:
1.      Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
2.      Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
3.      Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
4        Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya, drama dibedakan menjadi tiga:
1.      Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
2.      Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.
3.      Tablo, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.
5        Bentuk-bentuk lain drama diantaranya:
1.      Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik.
2.      Drama baca, naska drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
3.      Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad ke-18).
4.      Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
5.      Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama
6.      Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
7.      Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
8.      Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di pedesaan).
  
     Perbedaan Drama dan Teks Sastra Lainnya

Drama yang merupakan salah satu karya sastra, ternyata juga memiliki beberapa perbedaan dibandingkan teks sastra lainnya, perbedaan tersebut diantaranya :
1        Apa yang membedakan teks drama dengan teks cerita rekaan?, Anda tentu saja masih ingat bahwa dalam novel ”Belenggu” karya Armijn Pane, pengarangnya menceritakan kisahannya dengan melibatkan tokoh-tokoh Tono, Tini, Yah lewat kombinasi antara dialog dan narasi. Sementara itu, dalam teks drama yang lebih mendominasi adalah dialog. Narasi hanya terbatas berupa petunjuk pementasan yang disebut sebagai teks sampingan. Lewat petunjuk pementasan (yang kebanyakan dicetak miring) itulah pengarang naskah drama memberi arahan penafsiran agar tidak terlalu melenceng dari apa yang sebenarnya dikehendaki.
2        Ciri khas apa yang terdapat dalam drama?, Ada gerak seperti mengacungkan tangan, membentak, dan ketakutan. Dengan demikian, penulis lakon membeberikan kisahannya tak cukup jika hanya dibaca. Dibutuhkan gerak. Itulah yang disebut action pementasan di panggung. Penulis lakon membayangkan action para aktornya dalam bentuk dialog. Dan dialoglah bagian paling penting dalam drama. Lewat dialoglah kita bisa melacak emosi, pemikiran, karakterisasi, yang kesemuanya itu terhidang di panggung lewat action alias gerak. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan apabila seorang pakar drama kenamaan Moulton menyebut drama sebagai ’life presented in action’, alias drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak. Dengan demikian, secara lebih ringkas drama adalah salah satu bagian dari genre sastra yang menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog, yang dirancang untuk pementasan di panggung (Sudjiman, 1990).

            Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama

            Unsur Intrinsik Drama
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan didalam teks karya sastra itu sendiri. Sedangkan unsur intrinsik untuk drama itu sendiri terdiri dari :
1.      Tema , yaitu ide/gagasan utama cerita drama
2.      Tokoh, yaitu pelaku dalam cerita drama
3.      Penokohan/Perwatakan, yaitu penggambaran keadaan batin dan fisik tokoh sehingga dapat membedakan tokoh satu dengan yang lainnya.
4.      Latar, yaitu tempat dan waktu kejadian peristiwa drama
5.      Pesan/Amanat, yaitu sesuatu/maksud yang ingin disampaikan pengarang.
            Unsur Ekstrinsik Drama
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur luar drama, seperti nilai moral, nilai sosial, nilai agama, kebudayaan, dan lain-lain.

            Contoh Drama

Dari uraian diatas, berikut adalah salah satu contoh teks drama berjudul ”Timun Mas”:

Narrator            : A long, long time ago, there was a peasent couple. They lived in a village near a forest. They lived happily. Unfortunately, they didn’t have any children yet. Everyday, they prayed to God for a child.

Mother               : Oh, God …please give us a child. I promise I will always protect my child. Please answer our prayer. Thank’s God.

Narator             : One day the Green Giant, Buto Ijo, Passed by their house. He heard what they were praying for.

Mother               : Oh, my God!, who are you?
Giant                  : I’m Buto Ijo.
Father                 : Who’s that, honey?
Mother               : Oh husband, Buto Ijo is in front of our home. I’m scared, he will kill both of us.
Giant                  : Whoa…ha…ha…don’t be afraid. I’m not going to kill you. But I will fulfill your request to have a child.
Father                 : What? Are you kidding?
Giant                  : No…no… I’m serious. If you don’t believe me, it doesn’t matter.
Mother               : All right…all right. My husband, let’s see what he can do to help us.
Giant                  : Look, here are some cucumber seeds. Plant these seeds, then you’ll get a daughter.
Fatger                 : Do you mean it? It’s so easy.
Giant                  : Yes, I mean it. But remember, on her seventeenth birthday, I’ll come back to take the girl.
Mother               : Oh, husband…please I want a child. Let’s try his offer.
Father                 : But…but…alright, alright. Okay, I’ll take your offer.
Mother               : Oh, Thank you, Buto Ijo.
Giant                  : Whoa…ha…ha… see you again seventeen years from now. And remember your promise.

Narator             : The couple planted the seeds. Months later a golden cucumber grew in the yard. The cucumber was getting bigger and bigger each day. When it was ripe, they picked it.

Father                 : Wife, take a look at this cucumber. What a big one.
Mother               : It is, husband. I think it’s time for us to open it up. Don’t you think so?
Father                 : Yes, let’s cut it into two.

Narator             : Carefully, they cut the cucumber into two. To their surprise, they found a beautiful baby girl inside the cucumber. How joyful they were.

Mother               : Look, husband! There is a baby girl inside this cucumber.
Father                 : Yes, there is. Oh, God, Thank you so much … thank you so much.
Mother               : I think I will name her Timun Mas, husband.
Father                 : I agree with you because she came from the cucumber and she is really cute and has fair skin.

Narator             : Years passed by and Timun Mas grew into a lovely girl. Her parents were very proud of her but their hearts hurt so bad when they remembered their promise to Buto Ijo. The couple then remembered that there was a sacred hermit living in the mountain. So, they went there for help.

Mother               :  Please, good hermit, help us. Don’t let Buto Ijo take our dearest daughter. She’s been with us for seventeen years.
Father                 : Yes, good hermit. I can’t do anything to prevent him. What shall we do? Please help us.
Hermit                : Please stop crying. Here is a bundle. There are four things and messages inside. They will help Timun Mas run away from the giant.
Father                 : Thank you, good hermit.

Narator             : On timun Mas’s seventeenth birthday, Buto Ijo came for the couple’s promise.

Giant                  : Whoa…ha…ha… Hey, peasant…Where is your daughter? I come here to pick her up. Rememberthe promise you said to me.
Father                 : Be patient…Buto Ijo…Timun Mas, my daughter is playing in the field.
Giant                  : Huh…I know you’re lying. But never mind I’ll find her by my self.
Father                 : Timun Mas, come here, child. Take this bundle. It containts each of them when the giant gets closer to you. These will help you get away from the giant. Run as fast as you can.



Narator             : The giant chased Timun Mas and he was getting closer and closer. Timun Mas then took a handful of salt from the bundle. She spread out the salt. Suddenly a wide sea appeared between them. The giant had to swim to reach her.

Giant                  : Ho…ho…You think you can run away from me. No way…Whoa…ha…ha…ha…C’mon I’ll get you.
Timun Mas         : Oh, no…He’s closer right behind me.

Narrator            : Timun Mas was still running, but now the giant almost caught her. Quickly, she took the chili seeds and threw them at the giant. The seeds and threw them at the giant. The seeds suddenly grew into some trees and trapped the giant. The trees grew some thorns as sharp as a knife. The giant screamed painfully.

Giant                  : Ouchh…Ouchhh…This girl is not nice!. You want to play with me. Okay, what’s the game, huh?
Timun Mas         : Oh, No! He is still chasing me. I must run…

Narrator            : But the giant was very strong. Again he almost caught Timun Mas. So, Timun Mas took the cucumber seeds. She threw them onyo the ground and suddenly they became a wide cucumber field.

Giant                  : Hey, what’s this? Cucumbers are everywhere. Hm…delicious. Okay, I’ll stop a moment. I’m Thirsty.Hm…yummy…yummy…
Timun Mas         : Hoshhh….Hosh…Oh, I’m out of breath. But the giant was eating the cucumbers. This is my chance to run away.
Giant                  : Whooooaaahh…! I’m very sleepy. I want to sleep first. After that I’ll find Timun Mas. Wait for me girl, I’ll come and make you my dinner tonight.

Narrator            : Timun Mas kept on running as fast as she could. But soon she was very tired herself. And things were getting worse too! The giant had woken up.

Giant                  : Whoooaaahhh….! Hm… I’m fresh again. Hey…Timun Mas. You can’t run away from me. I’ll get you. Hohoho…where are you? C’mon…C’mon…, girl.
Timun Mas         : Oh, God. He has woken up. What shall I do, God? Please help me. This is my last hope.

Narrator            : Desperately she then threw her last weapon, the shrimp paste. The paste turned into a bis swamp.

Giany                 : Oh, no what is this? It’s so sticky and smells fishy! Timun Mas…! I swear I will swallow you as soon as I cathch you!

Narrator            : The giant fell into the swamp but his hands almost reached Timun Mas. Suddenly the swamp pulled him the bottom.

Giant                  : Oh, no…help…help…help…

Narrator            : The giant panicked for the couldn’s breathe. Finally he drowned. Timun Mas was very relieved. She was safe now. From then on, Timun Mas lived happily with her parents with no fear anymore.


1 comments:

Anonymous said...

thanks a lot
it helps students more active

Post a Comment